Berkomitmen Memajukan Industri Mortar di Indonesia, Saint Gobain Bangun Pabrik MU-Weber ke-4 di Cikande

Untuk membuktikan keseriusan Saint Gobain Group guna mendukung industri bahan bangunan yang inovatif di Indonesia,  di bulan Maret 2018 ini MU-Weber meresmikan pabrik ke-4 

 

Pabrik MU (Mortar Utama) Weber Cikande

Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas lebih dari 5 hektar dengan kapasitas produksi 180.000 ton/tahun. “Kami terus meningkatkan kapasitas produksi di Indonesia serta memiliki rencana pembangunan pabrik berikutnya di beberapa lokasi hingga tahun 2020, seiring dengan besarnya keinginan konsumen untuk menggunakan produk mortar instan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu indikasi bahwa Indonesia adalah negara yang menjanjikan untuk investasi, serta pasar yang sangat potensial,” ujar Jose Martos, Presiden Direktur PT Cipta Mortar Utama.

Penambahan pabrik ini juga berkesinambungan dengan kecendrungan bertambahnya penggunaan mortar di dalam dunia arsitektur. Menurut Arsitek Ary Indra, penggunaan mortar lebih praktis karena siap pakai, mudah digunakan, memungkinkan konsistensi kualitas, serta menghemat waktu dan biaya karena lokasi proyek jadi lebih bersih. Salah satu pendiri Biro Arsitek Aboday ini juga mengatakan bahwa dalam pengembangan bangunan, diperlukan perilaku yang bijaksana.

Sebagai pionir Mortar Instan, MU-Weber memiliki keunggulan yaitu praktis, efisien, dan berteknologi terdepan di bidangnya. Ini akan membuat kualitas bangunan jadi lebih baik, anggaran terkontrol, dan lingkungan di sekitar pembangunan juga jadi lebih ramah lingkungan. “Sebagai anak perusahaan Saint Gobain, perusahaan asal Perancis yang telah berdiri lebih dari 350 tahun ini, PT.Cipta Mortar Utama siap mendukung pembangunan infrastruktur dan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat dengan menyediakan mortar bermutu terbaik.” ujar Anton Ginting, Direktur Nasional MU-Weber. Karena itu, MU-Weber berharap agar pembangunan Pabrik PT Cipta Mortar Utama ke-4 di Cikande ini dapat mendorong industri Mortar terus berkembang dan mengubah perilaku membangun yang lebih efisien di Indonesia.