Beberapa waktu lalu, PBB mempublikasikan prediksi baru laju populasi dunia hingga tahun 2050 dan menyatakan bahwa Bumi tengah menghadapi krisis serius. Menurut laporan dengan tema “Prospek Populasi Dunia” edisi tahun 2017 memperingatkan kecepatan laju penduduk dunia dan kendala yang diakibatkannya bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan untuk tahun 2030.
Dari pertambahan populasi sebesar 2 miliar dalam tiga dekade mendatang itu, disebutkan dalam laporan PBB bahwa lebih dari setengahnya akan berasal dari hanya sembilan negara, termasuk Indonesia. Menurut penghitungan PBB, saat ini penduduk Indonesia berjumlah 267.078.225 jiwa.*
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan populasi dan kaum urban di perkotaan yang makin tinggi menyebabkan kebutuhan perumahan yang memadai sangat mendesak untuk mendukung kinerja ekonomi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya masalah perumahan adalah kependudukan.
Beberapa permasalahan dalam pembangunan perumahan di Indonesia :
1. Sistem penyediaan rumah :
- Pertumbuhan penduduk perkotaan 4,2 %
- Kebutuhan rumah 800.000 unit/tahun ++ backlock
- Keterbatasan lahan untuk perumahan
- Aksesibilitas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap sistem pembiayaan perumahan
- Ketidaksinkronan peraturan dan perundangan
2. Kualitas lingkungan permukiman
- Kekumuhan (+ 54.000 Ha dalam 10.000 lokasi)
- Aksesibilitas terhadap prasarana dan sarana permukiman (air minum, sanitasi, fasos)
- Pencemaran lingkungan;
- Degradasi lingkungan akibat pembangunan yang tidak sesuaidaya dukung lahan
3. Kualitas bangunan
- Kelayakan standar kebutuhan ruang minimal
- Kualitas pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi standar keselamatanbangunan (terhadap gempa dan kebakaran).**
Pemerintah berupaya menyelesaikan persoalan perumahan dengan memberikan alokasi anggaran dalam APBN kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta membantu pembiayaan melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) dan Sarana Multigriya Finansial (SMF). Pada 2016, pemerintah memberikan alokasi dalam APBN untuk kebutuhan perumahan Rp24,4 triliun untuk 21.763 rumah susun dan 158.367 bantuan stimulan peningkatan kualitas rumah swadaya.***
Hingga saat ini pengembangan teknologi yang ada masih mengutamakan aspek teknis teknologis dan aspek ekonomi dan finansial saja belum memperhatikan aspek sosial budaya, kelembagaan dan hukum serta informasi yang diperlukan oleh para penerima alih teknologi. Sesungguhnya pemerintah Indonesia telah mempunyai kebijakan yang cukup lengkap dalam bidang pemukiman dan sanitasi. Proyek perumahan yang diselenggarakan pemerintah dan swasta menjangkau berbagai lapisan masyarakat. baik golongan menengah ataupun golongan rendah.
Pemukiman untuk penduduk miskin di kota dengan rumah susun. Rumah jenis demikian tampaknya belum cukup populer. Antusias penduduk untuk menempati rumah jenis ini terlihat masih rendah. Melihat kecenderungan perkembangan kota yang terlalu melebar, sehingga lahan pertanian subur menyusut begitu cepat, rumah susun memang layak dijadikan alternatif pemukiman untuk masa depan.
Saint-Gobain sebagai salah satu perusahaan Perancis yang bergerak di bidang produksi material bahan bangunan turut berkontribusi dalam membantu mensuplai bahan bangunan yang berkulitas dengan material terbaik. Saint-Gobain melakukan diferensiasi, produk berkualitas dan inovatif, servis terbaik bagi Indonesia.
Di sisi lain Saint-Gobain juga ikut merancang, memproduksi dan mendistribusikan material dan solusi, yang merupakan hal penting bagi kesejahteraan masing-masing dari kita dan juga merupakan masa depan bagi kita semua. Bahan-bahan ini dapat ditemukan dimana saja di tempat tinggal kita dan dalam kehidupan kita sehari-hari: pada bangunan, transportasi, infrastruktur, dan dalam berbagai aplikasi industri. Bahan-bahan ini memberikan kenyamanan, performa dan keamanan sekaligus menjawab tantangan akan bangunan yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan bahan baku, serta perubahan iklim.
*Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_jumlah_penduduk
**Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Research Institute for Human Settlements)
***Sumber:https://tirto.id/sri-mulyani-kebutuhan-rumah-bagi-kaum-urban-sudah-mendesak-clE7