Kenali 4 Permasalahan Umum Marmer Sebagai Pelapis Lantai & Dinding

Mortar Utama (MU)

Selain dinding, lantai menjadi salah satu bagian dari bangunan yang mengisi seluruh ruang. Oleh karenanya, pemilik rumah kerap memilih material penutup lantai terbaik untuk mempercantik huniannya. Batu alam kerap dijadikan pilihan sebagai finishing akhir pada lantai dan tak jarang juga pada dinding bangunan. Tampilannya yang natural dan tidak menonton, menjadikan batu alam sebagai material favorit.

Namun, tak bisa dipungkiri, apapun jenis materialnya, tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan, termasuk material batu alam yakni marmer.

Apa saja permasalahan yang sering ditimbulkan oleh material batu alam?

 

  1. Batu alam merupakan salah satu jenis batuan yang memiliki pori-pori besar. Oleh karena itu air mudah diserap melalui proses kapilerisasi. Hal ini dapat menyebabkan lantai batu alam mudah kusam, berlumut, dan berjamur.

     
  2. Efflorescence atau pengkristalan yang sering kali muncul seperti kristal-kristal kecil warna putih di permukaan batu alam. Hal ini dapat terjadi akibat air masuk melalui pori-pori  atau celah antar batu alam lalu bereaksi dengan unsur alkali pada adukan atau mortar di bawahnya.

     
  3. Noda atau bercak pada permukaan marmer dan granit yang diakibatkan oleh proses kapilarisasi yaitu proses naiknya air semen yang berasal dari adukan perata lantai, perekat keramik, dan nat keramik.

     
  4. Spalling yakni munculnya lubang kecil pada permukaan batu. Permasalahan ini biasanya mulai muncul akibat pemilik rumah menggunakan garam asam untuk menghilangkan noda di lantai marmer.

 

Namun, dengan sistem dan kombinasi produk pada pemasangan batu alam yang baik, masalah-masalah di atas dapat dihindari. Caranya dengan menggunakan sistem Stone Solution dari Saint – Gobain MU-Weber. 

 

Untuk Informasi lebih lanjut mengenai solusi ini, Anda dapat klik disini