Ketahui, Inilah 5 Tips Renovasi Rumah Lama Biar Makin Betah dengan Dana Terbatas

Mortar Utama (MU)

Selama pandemi, mayoritas masyarakat menghabiskan waktunya di dalam rumah, entah untuk beraktivitas atau untuk sekedar bersantai bersama keluarga. Ini seolah mengingatkan kita kembali akan istilah klasik ‘rumahku istanaku’. Lamanya waktu yang dihabiskan di dalam rumah, lambat laun, memotivasi banyak orang untuk menata ulang rumahnya agar tidak hanya nyaman di mata tetapi juga di hati. Keinginan seperti ini mungkin menggema lebih kuat di benak orang-orang yang rumah huniannya telah berusia cukup lama. Bagi mereka, menata ulang rumah, atau bahkan renovasi rumah, tidak hanya urusan yang sentimental tetapi juga alasan yang rasional, yaitu demi keamanan, kenyamanan dan keindahan.

 

Bak gayung disambut, renovasi dengan menambahkan/mengganti komponen ruangan, membutuhkan sejumlah biaya dalam perwujudannya. Sayangnya, bahkan keinginan yang kuat untuk renovasi rumah belum tentu bersambut dengan modal yang cukup. Harga material selalu melejit naik setiap tahunnya, terus diikuti oleh naiknya upah tenaga kerja. Di tengah situasi seperti ini, mungkinkah sebuah rencana renovasi rumah dapat terwujud hanya dengan dana terbatas? Sebagai solusi, kami telah siapkan lima (5) tips renovasi rumah hemat biaya yang cocok, khususnya, untuk masa pandemi.

1. Menentukan Konsep Renovasi

Sangat mungkin, kita jatuh pada lubang kebosanan atas konsep lama rumah kita yang begitu-begitu saja. Atau, kita mungkin mulai menyadari konsep lama rumah kita itu tidak lagi mampu mengakomodasi kebutuhan keluarga yang lebih kompleks. Jika menghadapi salah satu dilemma di atas, itu berarti sudah waktunya kita menyegarkan nuansa rumah kita dengan konsep rumah yang baru. Konsep rumah yang baik tidak hanya mempertimbangkan faktor estetis tetapi juga fungsi, kenyamanan, dan tentu saja biaya.   

 

2. Merencanakan Anggaran Biaya
Renovasi rumah tidak harus selalu mahal. Kita dapat merenovasi rumah menyesuaikan dana yang telah terkumpul. Dana renovasi tersebut akan dipecah peruntukannya, yaitu untuk biaya bahan bangunan, tenaga bangunan, listrik dan air. Apabila dibutuhkan, kita terkadang juga perlu mempersiapkan biaya arsitek atau konsultan. Tergantung kompleksitas renovasi yang direncanakan, biaya renovasi dapat dialokasikan besar atau kecil. 

 

3. Memilih Bahan Bangunan/ Material Berkualitas

Bahan bangunan adalah faktor yang paling besar mempengaruhi besar kecilnya biaya renovasi rumah. Meskipun demikian, kita dapat mengakalinya dengan memperbanyak pengetahuan tentang bahan bangunan termasuk kualitasnya, bagaimana/dimana memperoleh yang termurah dan kapan waktu yang tepat karena waktu pengerjaan lebih cepat dan konsumsi bahan yang akurat. Sebagai contoh, kini mortar instan dari Mortar Utama lebih direkomendasikan karena lebih cepat kering dan tahan lama, serta penggunaannya yang mudah. Apabila ada kelebihan dana, kita dapat mengalokasikannya ke pembelian furniture atau upgrade fitur keamanan seperti kunci smart lock. 

 

4. Memanfaatkan Material Lama Layak Pakai

Tidak semua yang baru baik, dan tidak semua yang lama buruk. Di dalam renovasi rumah, baik buruknya material tergantung pada kesesuaian dengan konsep yang dipilih dan ketahanan material yang seringkali dapat diprediksi berdasarkan usianya. Daun pintu kayu jati kuno, misalnya, dapat sangat memukau dipasangkan di konsep rumah vintage. Atau, kita dapat memanfaatkan genting rumah lama yang masih dalam keadaan baik, tidak bocor.

 

5. Melakukan Renovasi secara Bertahap

Cara renovasi rumah lama tidak harus dilakukan sekaligus langsung selesai. Beberapa orang memilih melakukannya secara bertahap untuk menghemat biaya. Beberapa alasan mengapa renovasi bertahap dapat menjadi lebih hemat adalah karena musim kemarau menjadikan aktivitas renovasi lebih efisien dan efektif, biaya bahan baku lebih murah di musim tertentu, menunggu bahan baku tertentu diskon, dan mengumpulkan inspirasi tambahan untuk konsep yang sudah ada. Beberapa orang dapat memilih menyelesaikan lantai per lantai, sedangkan sebagian lainnya dapat saja lebih memilih renovasi ruangan per ruangan. 

 

Renovasi bertahap juga dapat dilakukan karena Anda ingin merenovasi rumah benar-benar sesuai gambaran kita tetapi dana baru terkumpul sebagian. Oleh karena itu, kita mengerjakan renovasi dengan dana yang ada sembari mengumpulkan dana lain untuk melanjutkan renovasi lainnya. Apabila kita melakukan renovasi secara bertahap, akan lebih terjangkau apabila kita menggunakan tenaga bangunan harian dan melakukannya di musim kemarau. Dengan begitu, kita dapat memaksimalkan uang yang kita keluarkan tanpa harus terhambat karena cuaca.

 

Dari penjabaran di atas, kita dapat simpulkan bahwa renovasi rumah, hampir selalu, dapat dihemat biayanya selama dilakukan dengan perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut sebaiknya dilakukan secara komprehensif mulai dari penentuan konsep rumah, anggaran biaya, bahan bangunan, ketersediaan material yang lama/substitusi hingga alokasi waktu. Semua perencanaan harus sudah siap di awal, sebelum renovasi dimulai. Nah, apakah #SobatMU sudah siap membuktikan sendiri keefektifan dari lima tips renovasi rumah di atas? Selamat mencoba! 

 

Untuk #SobatMU yang ingin berdiskusi untuk proses renovasi, dapat mengisi data diri di PeduliRumaMU. Selain itu, untuk mencari inspirasi hunian terbaru, #SobatMU juga dapat mengunjungi akun instagram MU. Kami tunggu ya!